Eron Kristriaji

http://www.odeame.com/2013/03/01/super-hero-mindset-generous/ Teringgat waktu kecil karena orang tua susah yang nota bene anak "GURU" yang menghidupi tiga anak, ibu tulang punggung keluarga apalagi kebutuhan banyak. Setia awal bulan kalau belanja di kios selalu ditanya ibu mu sudah gajian? biasa kalau di desa saya ibu biasa bon (berhutang) di kios sembako. Asal tau saja ditempat asal saya daerah pedalaman harus naik kendaraan air (speed boad) yang sehari satu kali pergi-pulang jadi gajian diterima paling cepat tanggal 10 tiap bulannya. singkat kata saya seperti ada yang menginggatkan setiap minta sesuatu pada ibu selalu tanya gajinya berapa ada sisa atau tidak? kalau tidak saya langsung diam, beda dengan kedua kakak saya selalu minta yang intinya harus ada, kata kakak saya yang penting minta saja biar orang tua yang "mikir". Singkat kata sudah kelihatan apa yang ibu berikan kepada kedua kakak saya. kakak saya pasti mendapat yang mereka mau tanpa berpikir ke

Ada suatu cerita tentang seorang pemuda yang sedang menaruh hati pada seorang gadis, pemuda itu berusaha mencari cara bagaimana mengungkapkan isi hatinya. Akhirnya dengan keberaniannya membuang rasa gelisah, pemuda itu menulisnya dalam secarik kertas untuk mengajaknya makan siang.Perasaan gembira bercampur gugup menyelimutinya manakala gadis tersebut menerima ajakan pemuda tersebut. Tibalah saatnya pertemuan makan siang yang mendebarkan itu tatkala gadis itu muncul setelah beberapa saat pemuda itu menunggu di rumah makan. Dengan seluruh kekuatannya pemuda itu berusaha menutupi rasa gugupnya dengan mempersilahkan gadis itu duduk. Tiada kata terucap, tatapan matapun berjauhan setelah itu, sehingga dalam benak gadis itupun mulai bermunculan persepsi negativ akan pemuda tersebut, dalam beberapa detik sudah ada niatan gadis itu untuk meninggalkan tempat itu jika pemuda itu masih diam membisu karena pikirnya masih ada yang lebih penting untuk dia kerjakan. Hampir saja

  terinspirasi dengan tulisan ini, bagaimana dengan anda? https://oygabusmi.wordpress.com/2014/08/20/saya-harus-membuang-air-susu-saya-bu/#more-898 http://kata2hikmah0fa.wordpress.com/

Kaget itu pasti, itu reaksi saya dengar telpon dari kakak perempuan saya bilang ibu sudah tidak ada. karena sehari sebelumnya sudah telpon ibu dan menurutnya kondisi sudah baikan pasca habis operasi pengambilan cairan dari paru-paru. Tuhan lebih sayang IBU, memang siapa sih yang tidak sayang ibu, belum sempat merasakan balasan budi dari anak yang sudah dibesarkannya namun Tuhan sudah berkehendak lain. Memang Ibu tidak meminta balas budi tapi sebagai anak, pasti ada keinginan untuk itu (balas budi). Untuk saudara yang masih ada orang tua, saran aja berbaktilah kepada orang tua sewaktu beliau masih hidup kebayang ngak kalau beliau sudah tidak ada? apa yang akan terjadi? salam...

Tanggal 31 Januari 2017, Bapak telpon Ibu mu sakit sementara operasi penyedotan cairan di paru-paru, ingat telpon ibu supaya ibu kuat...(dari nadanya agak berat) saya " mbatin" pasti Bapak " tears in her eyes " ini kali pertama saya mendengar suara Bapak seperti ini, Kenapa? dari kecil sampai saya besar, menikah dan punya 1 anak dan mau anak yang kedua lahir bulan Februari belum pernah Bapak seperti ini, saya orang awam tidak tau dan apa dampak adanya cairan didalam paru-paru, yang saya tau itu pasti hal yang luar biasa dan harus segera ditanggani, saya jawab baik pak. Tau saya berdoa apa? saya berdoa supaya Tuhan memberikan hasil yang terbaik dari operasi yang Ibu jalani, Puji Tuhan operasi yang Ibu jalani tanpa kendala, saya sms Ibu gimana operasinya yang Ibu jawab "Lancar, cuma di bius terus dan disedot cairannya. Semoga Cepat Sembuh IBU. 

Kebiasaan saya, mungkin ada beberapa orang yang sama dengan saya, dimana saat tidak ada masalah biasanya lupa kepada yang kasih "hidup", begitupun sebaliknya bila ada "cobaan" baru sadar. Hakikat manusia memang dari sononya begitu ada yang bilang Roh itu penurut, keinginan daging yang susah ditolak akhirnya roh ikut keinginan daging yang "notabene" diri individu orang yang cenderung cari hal yang enak aja "hidup semau gue". Terus pertanyaannya apa hidup kalian semau gue terus? kapan sadar?...tidak ada kata terlambat, setidaknya kita perlu "makanan" untuk roh kita, supaya jangan terlalu "semau gue" yang siapa tau jadi "aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku sesuai dengan kehendak Mu"...semoga Referensi; htt p://katolikindonesia.org/ http://renunganpagi.blogspot.co.id/

Beda umur beda sasaran tembak (menyatakan perasaan), hayoo siapa yang pernah ngalami? Inget sekolah dulu, tidak percaya diri kalau ada cewek yang ditaksir. Terus berlanjut sampe kuliah sampe pernah minta temen bantu untuk "tembak" cewe. Sampe akhirnya sudah bekerja dan umur 26 tahun belum ada pacar, jadi beda haluan sasaran tembak, dulunya orientasi masih sekolah sampai kuliah sasaran tembak seputar " mau ngak jadi pacar saya", berubah sasarannya jadi "mau ngak nikah dengan saya", dan setelah lima tahun ternyata ada senior "pak Ahok" juga ngelakuin hal yang sama...jadi mau pilih yang mana untuk yang umur 26 tahun keatas? dengan catatan tentunya yang sudah kerja. Mau terus  pacaran atau cari yang mau langsung diajak nikah?  Salam. https://www.youtube.com/watch?v=QxDNRuzDnuc

sudah lihat ini; https://www.youtube.com/watch?v=ak3wOMBVWag